10.10 FLIP FLOP

1. TUJUAN

A. Mengetahui cara kerja dari flip-flop

B. Mengetahui pengaplikasian Flip-flop

 

2. ALAT DAN BAHAN

ALAT :

1.         Power Supply

 

Catu daya atau yang dalam bahasa Inggrisnya adalah power supply  adalah suatu peralatan listrik yang berperan menyediakan energi listrik dan mengolahnya pada perangkat elektronika. Secara sederhana, peran sebuah catu daya yaitu mengolah sumber listrik dari stop kontak.


BAHAN :

1. Resistor

 

 


Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik.

1.      Gerbang OR 

Contoh gerbang OR yaitu IC 7432 yang berisi 4 buah gerbang logika OR dengan masing-masing dua input.










2.      Gerbang NAND

Contoh gerbang NAND yaitu IC 7400 yang terdiri dari 4 buah gerbang nand yang mempunyai 2 input.

 








 

- Flip flop 7476



Gambar 1 Flip-flop 7476 

Flip-flop adalah suatu rangkaian elektronika yang memiliki dua kondisi stabil dan dapat digunakan untuk menyimpan informasi. Flip Flop merupakan pengaplikasian gerbang logika yang bersifat Multivibrator Bistabil. Dikatakan Multibrator Bistabil karena kedua tingkat tegangan keluaran pada Multivibrator tersebut adalah stabil dan hanya akan mengubah situasi tingkat tegangan keluarannya saat dipicu (trigger).  Flip-flop mempunyai dua Output (Keluaran) yang salah satu outputnya merupakan komplemen Output yang lain.

 

-Gerbang logika AND


Gambar 2 Gerbang Logika AND

Jenis Gerbang AND atau AND Gate adalah salah satu jenis gerbang logika yang membutuhkan dua atau lebih masukan (input) untuk kemudian hanya menghasilkan satu keluaran (output). Pada Gerbang Logika AND, simbol yang digunakan untuk pengoperasiannya adalah tanda titik (.) atau bahkan tidak memakai tanda sama sekali. Contoh pengoperasiannya yaitu : Z=X.Y atau Z = XY.

 

-Gerbang logika NAND

Gambar 3 Gerbang Logika NAND

 

Arti NAND adalah NOT AND atau BUKAN AND, Gerbang NAND merupakan kombinasi dari Gerbang AND dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari Keluaran (Output) Gerbang AND. Gerbang NAND akan menghasilkan Keluaran Logika 0 apabila semua Masukan (Input) pada Logika 1 dan jika terdapat sebuah Input yang bernilai Logika 0 maka akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1.

 

-Clock


Gambar 4 Clock

Clock adalah salah satu masukan yang ada dalam beberapa rangkaian Flip-flop. Rangkaian komputer menggunanakan ribuan flip-flop. Untuk mengkoordinasi kegiatan keseluruhan, sinyal umum yang bernama kunci-waktu (clock) dikirimkan ke setiap flip-flop. Sinyal ini mencegah flip-flop berubah keadaan sebelum waktunya.

 

-Inverter


Gambar 5 Inverter

 

Gerbang NOT hanya memerlukan sebuah Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang NOT disebut juga dengan Inverter (Pembalik) karena menghasilkan Keluaran (Output) yang berlawanan (kebalikan) dengan Masukan atau Inputnya. Berarti jika kita ingin mendapatkan Keluaran (Output) dengan nilai Logika 0 maka Input atau Masukannya harus bernilai Logika 1. Gerbang NOT biasanya dilambangkan dengan simbol minus (“-“) di atas Variabel Inputnya.

 

-Logicprobe

 


Gambar 6 logicprobe

Logic probe adalah alat yang dapat menganalisa suatu rangkaian IC dengan cara menunjukkan logika keluaran dari kaki pin IC tersebut .Sehingga tidak perlu multimeter untuk menganalisa keluaran dan mempercepat proses analisa karena cara mengecek keluaran tersebut hanya dengan cara menempelkan probe tersebut ke kaki pin IC dan indikator LED akan menunjukkan logika keluaran.

 

-Logic State

Gambar 7 Logicstate

Logicstate adalah alat yang memberikan logika 1 atau 0 kedalam rangkaian, dimana 1 menunjukkan arti TRUE (benar) dan FALSE (salah). Logic state pun sangat berguna dalam sistem digital, terutama gerbang logika, dimana gerbang tersebut akan mengeluarkan output tergantung dari inputnya, yaitu output daru logicstate.


- Switch Mekanik



Gambar 9 Switch Mekanik

Switch adalah salah satu komponen yang penting dalam setiap rangkaian atau perangkat elektronik. Seperti pada artikel yang disebutkan sebelumnya, Saklar atau Switch adalah perangkat yang digunakan untuk memutuskan atau menghubungkan aliran arus listrik. Meskipun saat ini telah banyak yang menggunakan saklar atau switch elektronik yang menggunakan sensor ataupun rangkaian yang terdiri komponen semikonduktor seperti transistor, IC dan dioda. Namun saklar mekanik atau mechanical switch masih tetap memegang peranan penting pada hampir semua perangkat atau peralatan listrik dan elektronik.

 

Komponen Input :

3.     Logicstate 

 




 

Komponen Output : 

4.     LED






Datasheet LED

 


Komponen Lainnya :

5.     Ground

 




3. DASAR TEORI

10.10 Flip-Flop Applications



Flip-flop digunakan dalam berbagai rangkaian aplikasi, yang paling umum di antaranya adalah rangkaian pembagian frekuensi dan penghitungan serta rangkaian penyimpanan dan transfer data. Area aplikasi ini dibahas panjang lebar di Bab 11 tentang penghitung dan register. Kedua aplikasi ini menggunakan susunan sandal jepit bertingkat dengan atau tanpa beberapa logika kombinasional tambahan untuk menjalankan fungsi yang diinginkan. Penghitung dan register tersedia dalam bentuk IC untuk berbagai aplikasi rangkaian digital. Aplikasi lain dari sandal jepit termasuk penggunaannya untuk sakelar debouncing, di mana bahkan flip-flop yang tidak di-clock (seperti kait NAND atau NOR) dapat digunakan, untuk menyinkronkan input asinkron dengan input jam dan untuk identifikasi tepi input sinkron . Ini secara singkat dijelaskan dalam paragraf berikut.

10.10.1 Switch Debouncing



Karena fenomena pantulan sakelar, sakelar mekanis tidak dapat digunakan sedemikian rupa untuk menghasilkan transisi tegangan yang bersih. Lihat Gambar 10.47 (a). Ketika sakelar dipindahkan dari posisi 1 ke posisi 2, yang diinginkan pada output adalah transisi tegangan bersih dari 0 ke + V volt, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 10.47 (b). Apa yang sebenarnya terjadi ditunjukkan pada Gambar 10.47 ( c). Output membuat beberapa transisi antara 0 dan + V volt selama beberapa milidetik karena kontak pantulan sebelum akhirnya menetap di + V. volt. Demikian pula, ketika dipindahkan dari posisi 2 kembali ke posisi 1, ia membuat beberapa transisi sebelum berhenti pada 0 V. Meskipun perilaku acak ini hanya berlangsung selama beberapa milidetik, perilaku acak ini tidak dapat diterima untuk banyak aplikasi rangkaian digital. NAND atau kait NOR dapat mengatasi masalah ini dan memberikan transisi keluaran yang bersih. Gambar 10.48 menunjukkan rangkaian pantulan sakelar tipikal yang dibangun di sekitar kait NAND. Rangkaian berfungsi sebagai berikut.



Saat sakelar berada di posisi 1, output berada pada level '0'. Ketika dipindahkan ke posisi 2, output pergi ke level '1' dalam beberapa nanodetik (tergantung pada penundaan propagasi gerbang NAND) setelah kontak pertama dengan posisi 2. Saat kontak sakelar memantul, itu membuat dan putus kontak dengan posisi 2 sebelum akhirnya menetap di posisi yang diinginkan. Pembuatan kontak selalu mengarah ke level '1' pada output, dan putusnya kontak juga mengarah ke level '1' pada output karena fakta bahwa pemutusan kontak menghasilkan level '1' pada kedua input kait yang memaksa keluaran untuk menahan keadaan logika yang ada. Fakta bahwa ketika sakelar dibawa kembali ke posisi 1, output membuat transisi yang rapi ke level '0' dapat dijelaskan pada baris yang sama.

10.10.2 Flip-Flop Synchronization



Pertimbangkan situasi di mana input jam tertentu, yang bekerja dalam hubungannya dengan berbagai input sinkron, akan di-gated dengan pulsa gating yang dibangkitkan secara tidak sinkron, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 10.49. Output dalam hal ini memiliki pulsa clock di salah satu atau kedua ujungnya diperpendek lebarnya, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 10.49. Masalah ini dapat diatasi dan operasi gating disinkronkan dengan bantuan flip-flop, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 10.50.


10.10.3 Detecting the Sequence of Edges





Flip-flops juga dapat digunakan untuk mendeteksi urutan kemunculan tepi naik dan turun. Gambar 10.51 menunjukkan bagaimana flip-flop dapat digunakan untuk mendeteksi apakah tepi positif A mengikuti atau mendahului tepi positif lainnya B. Kedua tepi tersebut masing-masing diterapkan ke input D dan clock input dari flip- D yang dipicu tepi positif flip-flop. Jika tepi A tiba lebih dulu, kemudian, saat tepi B tiba, keluarannya berubah dari 0 ke 1. Jika sebaliknya, ia tetap pada tingkat '0'.

 

Resistor

Resistor adalah komponen elektronika pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Satuan Resistor adalah Ohm (simbol: Ω) yang merupakan satuan SI untuk resistansi listrik. Resitor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm (V = I.R ).4





Gerbang OR

Gerbang OR adalah gerbang logika dasar yang mempunyai dua atau lebih input dan hanya memiliki satu output. Output gerbang OR akan berlogika tinggi apabila salah satu atau lebih input ada yang berlogika tinggi, dan output akan berlogika rendah hanya pada saat seluruh input berlogika rendah. Persamaan logika aljabar Boole untuk output gerbang OR adalah Y=A+B. Pada aljabar Boole operasi gerbang OR diberi tanda ”tambah” (Malvino, 1983). Simbol gerbang OR ini ditunjukkan pada Gambar



2.4 dan tabel kebenaran gerbang OR diperlihatkan Tabel 2.4. 

 

Gerbang NAND

Gerbang NAND merupakan gabungan dari gerbang AND dan NOT. Output gerbang NAND selalu merupakan kebalikan dari output gerbang AND untuk input yang sama. Jadi output akan berlogika tinggi jika salah satu atau lebih input-nya berlogika rendah, dan output akan berlogika rendah hanya pada saat semua input-nya berlogika tinggi. Persamaan logika aljabar Boole untuk output gerbang NAND adalah = .BAY (Tokheim, 1995). Simbol gerbang NAND ini ditunjukkan pada Gambar 2.5.

 





Tabel kebenaran gerbang NAND diperlihatkan pada Tabel 2.5. 

 

Komponen lainnya :


LED


LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.

 


Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).

 

Tegangan Maju LED

 






Logicstate



Logicstate yaitu pengertian logis, benar atau salah, dari sinyal biner yang diberikan. Sinyal biner adalah sinyal digital yang hanya memiliki dua nilai yang valid. Dalam istilah fisik, pengertian logis dari sinyal biner ditentukan oleh level tegangan atau nilai arus sinyal, dan ini pada gilirannya ditentukan oleh teknologi perangkat. Dalam sirkuit TTL, misalnya, keadaan sebenarnya diwakili oleh logika 1, kira-kira sama dengan +5 volt pada garis sinyal; logika 0 kira-kira 0 volt. Tingkat tegangan antara 0 dan +5 volt dianggap tidak ditentukan.

Karena hanya dua status logika, logika 1 dan logika 0, yang dimungkinkan, teknik aljabar Boolean dapat digunakan untuk menganalisis rangkaian digital yang melibatkan sinyal biner. Istilah logika positif diterapkan ke sirkuit di mana logika 1 ditetapkan ke level tegangan yang lebih tinggi; Dalam rangkaian logika negatif, logika 1 ditunjukkan dengan level tegangan yang lebih rendah.

 

4. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Buka aplikasi proteus

2. Pilih komponen yang dibutuhkan

3. Rangkai komponen

4. Sesuaikan spesifikasi komponen

5. Jalankan aplikasi

 

5. RANGKAIAN SIMULASI

 

Simulasi 1

 

 

Gambar 14 menunjukkan rangkaian dengan switch mekanikal. saat switch menghadap ke bawah (terhubung ke ground) maka tidak ada arus yang mengalir sehingga nilai pada osiloskop 0 V. saat switch menghadap ke atas (terhubung dengan sumber tegangan) maka arus mengalir dari sumber arus DC menuju ke switch lalu ke resistor dan ke osiloskop. dari resistor menuju ke ground, karena osiloskop mendapat tegangan maka tegangan yang terbaca pada osiloskop terdapat nilai 5V. namun terlihat bahwa tegangan tidak langsung berubah dari 0 menuju 5 V hal ini dikarenakan adanya debouncing.

 

Simulasi 2

 

Gambar 15 menunjukkan penyelesaian masalah debouncing. Saat switch kebawa maka arus mengalir dari sumber tegangan R3 ke resistor R3 lalu menuju ground dan ke kaki gerbang logika NAND U1 dengan berlogika '1'. Sumber tegangan R2 tidak terrhubung ke ground sehingga arus tidak mengalir ke gerbang logika NAND U2  sehingga kaki gerbang logika U2 bernilai '0' sehingga outputnya bernilai '1'. Output U2 masuk ke kaki gerbang logika U1 sehingga mengeluarkan output '0'. Sehingga osiloskop berubah dari bernilai '0' menjadi '1'. dan perubahan pun terjadi secara langsung tanpa ada debounce.

 

Simulasi 3

 

Gambar 15 bagian atas menunjukkan suatu rangkaian dengan gerbang logika AND. Pulsa akan dihasilkan oleh clock A lalu masuk ke kaki gerbang logika AND  lalu mengeluarkan output seperti pada Gambar16 bagian atas. Dari Gambar 16 bagian atas dapat dilihat bahwa terdapat output yang memiliki pulsa yang lebih kecil. Untuk menghilangkan pulsa yang berbeda tersebut maka ditambahkanlah flip-flop pada rangkaian seperti gambar 15 bagian bawah. Pulsa clok C akan masuk ke D flip-flop dan menunggu sinyal aktif tinggi dari CLK. Clock D mengirim pulsa ke inverter U4 dan ke kaki gerbang logika U3. kemudian dari inverter U4 masuk ke CLK flip-flop. Saat sinyal aktif tinggi terjadi pada CLK maka Q akan mengeluarkana output berupa logika yang kemudian masuk ke gerbang logika U3. lalu Gerbang logika AND U3 mengeluarkan output seperti Gambar 16 bagian bawah

 

Simulasi 4

 

  

Simulasi 5



Gambar 17 merupakan rangkaian pengaplikasian flip-flop untuk mendeteksi tepi pulsa.

 

Jika Logika A masuk lebih dahulu ke input D flip-flop dan bernilai '1' dan kemudian logika B masuk ke CLK flip-flop bernilai '1' maka output dari Q akan bernilai logika '1' yang berarti jika A terlebih dahulu memasuki flip-flop maka Q berlogika '1' jika B dahulu maka akan  tetap bernilai 0.

 

6. VIDEO

Simulasi 1 

Simulasi 2

Simulasi 3


Materi MataKuliah SENSOR TE1212 C  Semester Ganjil 2020 (II) Disusun Oleh : Ibrahim 1910953006 Fajar Ruhud M...