1. TUJUAN
a. Untuk
memahami perangkat/ komponen-komponen CMOS Logic Family
b. Untuk
memahami cara membuat rangkaian yang terdiri CMOS Logic Family
a. Alat
1.
Power Supply
Catu daya atau yang dalam bahasa Inggrisnya adalah power supply adalah suatu peralatan listrik yang berperan menyediakan energi listrik dan mengolahnya pada perangkat elektronika. Secara sederhana, peran sebuah catu daya yaitu mengolah sumber listrik dari stop kontak.
b. Bahan
1. Mosfet
N-channel
Struktur N-Channel
Mosfet atau disebut dengan NMOS terdiri dari subtract tipe P dengan daerah
Source dan Drain deberi Difusi N+. Diantara daerah Source dan Drain terdapat
sebuah celah sempit dari subtract P yang di sebut dengan channel yang di tutupi
oleh isolator yang terbuat dari Si02
2. Mosfet
P-channel
P-Channel MOSFET memiliki
wilayah P-Channel diantara Source dan Drain. Dia memiliki empat terminal
seperti Gate, Drain, Source dan Body. Struktur Transistor PMOS terdiri atas
tipe-n dengan daerah Source dan Drain diberi difusi P+.
3.
Resistor
4.
Transistor NPN
5.
Transistor PNP
6. Ground
5.5 CMOS Logic Family
Keluarga
logika CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor) menggunakan tipe-N dan tipe-P. MOSFET
(peningkatan MOSFET, lebih tepatnya) untuk mewujudkan fungsi logika yang
berbeda. Itu dua jenis MOSFET dirancang untuk memiliki karakteristik yang
cocok. Artinya, mereka menunjukkan identik karakteristik dalam kondisi
switch-OFF dan switch-ON. Keuntungan utama dari logika CMOS atas logika bipolar
yang dibahas sejauh ini terletak pada disipasi daya yang sangat rendah,
yaitu mendekati nol dalam kondisi statis. Faktanya, perangkat CMOS menarik
daya hanya saat mereka beralih.
Resistor
Resistor adalah komponen elektronika pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Satuan Resistor adalah Ohm (simbol: Ω) yang merupakan satuan SI untuk resistansi listrik. Resitor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm (V = I.R ).
Gerbang
OR
Gerbang OR adalah gerbang logika
dasar yang mempunyai dua atau lebih input dan hanya memiliki satu output.
Output gerbang OR akan berlogika tinggi apabila salah
satu atau lebih input ada yang
berlogika tinggi, dan output akan berlogika rendah hanya pada saat seluruh input
berlogika rendah. Persamaan logika aljabar Boole untuk output gerbang OR adalah
Y=A+B. Pada aljabar Boole operasi gerbang OR diberI tanda ”tambah” (Malvino,
1983). Simbol gerbang OR ini ditunjukkan pada Gambar
2.4 dan tabel kebenaran gerbang OR
diperlihatkan Tabel 2.4.
Gerbang
NAND
Gerbang NAND merupakan gabungan dari
gerbang AND dan NOT. Output gerbang NAND selalu merupakan kebalikan dari output
gerbang AND untuk input yang sama. Jadi output akan berlogika tinggi jika salah
satu atau lebih input-nya berlogika rendah, dan output akan berlogika rendah
hanya pada saat semua input-nya berlogika tinggi. Persamaan logika aljabar
Boole untuk output gerbang NAND adalah = .BAY (Tokheim, 1995). Simbol gerbang
NAND ini ditunjukkan pada Gambar 2.5.
Tabel kebenaran gerbang NAND diperlihatkan pada Tabel 2.5.
Komponen
lainnya :
LED
LED merupakan keluarga dari Dioda
yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda
yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED
hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari
Anoda menuju ke Katoda.
Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
Tegangan
Maju LED
Logicstate
Logicstate yaitu pengertian logis, benar atau salah, dari
sinyal biner yang diberikan. Sinyal biner adalah sinyal digital yang hanya
memiliki dua nilai yang valid. Dalam istilah fisik, pengertian logis dari
sinyal biner ditentukan oleh level tegangan atau nilai arus sinyal, dan ini
pada gilirannya ditentukan oleh teknologi perangkat. Dalam sirkuit TTL,
misalnya, keadaan sebenarnya diwakili oleh logika 1, kira-kira sama dengan +5
volt pada garis sinyal; logika 0 kira-kira 0 volt. Tingkat tegangan antara 0
dan +5 volt dianggap tidak ditentukan.
Karena hanya dua status logika, logika 1 dan logika 0, yang
dimungkinkan, teknik aljabar Boolean dapat digunakan untuk menganalisis
rangkaian digital yang melibatkan sinyal biner. Istilah logika positif diterapkan
ke sirkuit di mana logika 1 ditetapkan ke level tegangan yang lebih tinggi;
Dalam rangkaian logika negatif, logika 1 ditunjukkan dengan level tegangan yang
lebih rendah.
a. Prosedur percobaan
1. Buka aplikasi Proteus
2. Pilih komponen yang dibutuhkan, pada rangkaian ini
dibutukan komponen
3. Rangkai setiap komponen menjadi rangkaian yang diinginkan
4. Ubah spesifikasi komponen sesuai kebutuhan
5. Jalankan simulasi rangkaian
b. Rangkaian proteus
Figure 5.34 CMOS inverter.
Jika Input A HIGH, maka output X akan LOW
Jika Input A LOW, maka output X akan HIGH
Tabel Kebenaran :
Figure 5.35 CMOS NAND.
• Merupakan Inversi (kebalikan) dari operasi AND
• Jika Input A AND B keduanya HIGH, maka output X akan LOW
• Jika Input A atau B atau keduanya LOW, maka output X akan
HIGH
Tabel Kebenaran
Figure 5.36 Three-input NAND in
CMOS
Figure 5.37 Two-input NOR in
CMOS.
• Merupakan Inversi (kebalikan) dari operasi OR
• Jika Input A dan B keduanya LOW, maka output X akan HIGH
• Jika Input A OR B salah satu atau keduanya HIGH, maka
output X akan LOW
Figure 5.38 Three-input NOR.
Figure 5.39 Two-input AND in
CMOS.
Jika
Input A AND B keduanya HIGH, maka output X akan HIGH
Jika Input A atau B salah satu atau keduanya LOW maka output
X akan LOW
Figure 5.40 Two-input OR in
CMOS.
• Jika Input A OR B atau keduanya HIGH, maka output X akan
HIGH
• Jika Input A dan B keduanya LOW maka output X akan LOW
Tabel Kebenaran :
Figure 5.41 Two-input EX-OR in
CMOS
• Jika salah satu dari kedua inputnya HIGH (bukan
kedua-duanya), maka output X akan HIGH
• Jika kedua inputnya bernilai LOW semua atau HIGH semua,
maka output X akan LOW
Figure 5.42 Two-input EX-NOR in
CMOS
• Ex-NOR merupakan kebalikan dari Ex-OR
• Jika salah satu dari kedua inputnya HIGH (bukan
kedua-duanya), maka output X akan LOW
• Jika kedua inputnya bernilai LOW semua atau HIGH semua,
maka output X akan HIGH
Figure 5.43 Two-wide, two-input
AND-OR-INVERT gate in CMOS.
Gerbang
OR-AND-INVERT dapat diimplementasikan dengan cara yang sama. Gambar 5.44
menunjukkan tipikal skema internal dari gerbang OR-AND-INVERT dua sisi, dua input.
Output dari gerbang ini diekspresikan dengan persamaan
Figure 5.44 Two-wide, two-input
OR-AND-INVERT gate.
Figure 5.45 Transmission gate
Jika
logika '0' pada input kontrol sesuai dengan sakelar terbuka, maka a logika '1' sesuai
dengan sakelar tertutup, dan sebaliknya. Skema internal gerbang transmisi tidak
lain adalah koneksi paralel dari N-channel MOSFET dan P-channel MOSFET dengan
input kontrol diterapkan ke gerbang, Kontrol input ke terminal gerbang
dua MOSFET adalah pelengkap satu sama lain. Ini dipastikan dengan inverter
bawaan.
Ketika
input kontrol TINGGI (logika '1'), kedua perangkat berjalan dan sakelar
ditutup.
Ketika
input kontrol adalah RENDAH (logika '0'), kedua perangkat terbuka dan oleh
karena itu sakelar terbuka.
Figure 5.46 CMOS inverters with
shorted outputs.
Figure 5.47 CMOS inverter with
an open drain output.
Figure 5.48 Tristate buffer in
CMOS.
Figure 5.50 CMOS inverter with
parasitic elements.
Figure 5.51 Buffered two-input
NOR.
Figure 5.52 Unbuffered
two-input NOR